Cara menghitung biaya pemasangan instalasi listrik

Untuk menghitung biaya keseluruhan pemasangan instalasi listrik penerangan ada dua cara, yaitu.
1. cara analitis.
2.' cara global

1. Cara analitis.
Cara ini biasanya diperlukan untuk pemasangan instalasi listrik yang berskala besar serta menggunakan peralatan- peralatan listrik yang mewah dan mahal.

Salah satu bagian dari perhitungan cara analitis ialah seperti pada daftar 7.2 kemudian bagian lain yang perlu penganalisaan ialah ongkos kerja 
 Untuk menganalisa ongkos kerja kita dapat dibantu oleh struktur organisasi proyek dan time schedule (rencana waktu pelaksanaan).

Dari struktur organisasi proyek kita akan ketahui jumlah tenaga kerja (men power) dan dari time schedule kita akan ketahui berapa lamanya pekerjaan itu diselesaikan. Dan kemudian sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dapat ditentukan upah rata-rata per hari dari setiap tenaga kerja sesuai dengan fungsi dan jabatannya.
Kita dapat membuat rumus pengeluaran (cost) untuk ongkos (upah) kerja  sebagai berikut:

 C = M . T . S

C (Cost) = Pengeluaran untuk biaya keseluruhan

M (Man) =Jumlah tenaga kerja
 Waktu pengerjaan

S (Sallary) = Upah per orang per hari sesuai fungsi dan jabatannya. 

Sebagai contoh ialah pekerjaan pemasangan instalasi listrik penerangan.

Sakelar organisasi dan upah rata.rata per hari.

1. Pimpinan proyek 1 orang dengan upah per hariRp.20 000,oo

2 Petaksana harian 1 orang dengan upah per hariRp.15 OOO,OO

3 Tukang listrik -- 5 orang dengan upahper hari Rp.10 00000

4 Pembantu tukang 5 dengan upah per hari Rp. 5 000,00 listrik penerangan ltu 

Misalkan pelaksanaan pemasangan instalasi berlangsung selama 2 (dua)   dih,tung 50 (lima puluh) hari maka
besarnya ongkos kena ialah.

1 Pimplnan proyek    | 50   RP 20 000,00
                                              Rp  750 ooo,oo
2. Pelaksana hanan   1 50 Rp.15 OOO,OO RP 2.500 OOO,OO
3 Tukang listnk   5 50.        Rp 10 OOO,OO   
  5 50 RP. 5000,00             RP 1 250 OOO,OO
4 Pembantu tukang  
 
Jumlah ongkos kerja RP 5.500.000,00
 
Dari analisa dl atas dapat dibuat rekapitulasi sebagai berikut.
A. Harga alat/bahan       RP 1 281 500,00
B. Ongkos kerja               RP 5 500.000,00
 
                                          RP. 6.781 OOO,OO
C. Biaya tak terduga 5% RP 339 075,OO
 
                                          RP. 7.120.575,00
D. Keuntungan 10%        RP. 712.057,50
 
                                          RP. 7.832.632,50
E. PPN 10%                      RP. 783.263,25
 
Jumlah biaya seluruhnya =                RP.8.615.895,75
 
Besar biaya seluruhnya akan berubah bila sistem pemasangan ditinjau dari  
 
bahannya berubah. Dan perubahan itu bisa terjadi bila terjadi kenaikan harga alat/bahan yang mencolok.  
 
Cara perhitungan global.
Cara ini dipedakukan untuk instalasi listrik penerangan rumah sederhana  atau instalasi penerangan yang tidak menggunakan alat (armatur lampu) yang mahal.

Sebagai contoh misalnya seperti di bawah ini:

Sebuah rumah tinggal sederhana tipe 36 terpasang instalasi listrik penerangan yang mendapat sumber daya dari PLN. Jumlah titik cahaya terpasang sebanyak 9 buah terdiri dari: 7 lampu pijar dan stop kontak.

Biaya alat/bahan, ongkos pasang dan pengurusan ke PLN diperkirakan Rp. 30.OOO,OO/titik cahaya.
Jadi jumlah biaya seluruhnya adalahl
9 x Rp. 30.000,OO = Rp. 270.000,OO
Terhitung Dua ratus tujuh puluh ribu rupiah