Mengenal trafo jaringan distribusi dan fungsinya

Pengertian Transformator Distribusi


Transformator atau sering disebut trafo adalah peralatan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.

Pengertian Transformator Distribusi
Transformator Distribusi

Transformator terdiri dari sebuah inti besi (core) dan dua buah lilitan yang biasa disebut lilitan primer dan lilitan sekunder dengan perbandingan.

Ns / Np = Ip / Is = Vs / Vp
Keterangan:
Ns = Lilitan sekunder transformator
Np = Lilitan primer transformator
Is = Arus sekunder transformator
Ip = Arus primer transformator
Vp = Tegangan primer transformator
Vs = Tegangan sekunder transformator

Pengertian Transformator Distribusi
Konstruksi transformator - sumber gambar:http://www.electronics-tutorials.ws

Pada sistem distribusi listrik yang ada di Indonesia, tegangan dibangkitkan pada pembangkit listrik sebesar 13,8 KV. Lalu tegangan dinaikkan untuk disalurkan ke jalur transmisi listrik sebesar 150 KV.
Tegangan pada jalur transmisi yaitu sebesar 150 KV ini diturunkan kembali untuk didistribusikan ke jalur distribusi listrik sebesar 20 KV.

Tegangan 20 KV ini disalurkan ke konsumen industri dan konsumen rumah tangga. Untuk konsumen rumah tangga tegangan 20 KV ini diturunkan kembali ke 380 V untuk pemakaian rumah tangga yaitu 220 Volt AC yang didapat dari tegangan 1 phase to netral dari 380 VAC.

Pengertian Transformator Distribusi
Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan dari 20 KV ke 380 Volt AC

Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah adalah 380 V. Karena terjadi drop tegangan, maka pada tegangan rendahnya dibuat diatas 380V agar tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380V.

Sebuah transformator distribusi perangkat statis yang dibangun dengan dua atau lebih gulungan digunakan untuk mentransfer daya listrik arus bolak-balik oleh induksi elektromagnetik dari satu sirkuit ke yang lain pada frekuensi yang sama tetapi dengan nilai-nilai yang berbeda tegangan dan arusnya.

Jenis Transformator Distribusi

 

Transformator distribusi yang terpasang pada tiang dapat dikategorikan menjadi :

 - Conventional transformers

Conventional transformers tidak memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir,gangguan dan beban lebih sebagai bagian dari trafo. Oleh karena itu dibutuhkan fuse cutout untuk menghubungkan conventional transformers dengan jaringan distribusi primer. Lightning arrester juga perlu ditambahkan untuk trafo jenis ini. 

- Completely self-protecting ( CSP ) transformers

Completely self-protecting ( CSP ) transformers memiliki peralatan proteksi terintegrasi terhadap petir, baban lebih, dan hubung singkat. Lightning arrester terpasang langsung pada tangki trafo sebagai proteksi terhadap petir. 

Untuk proteksi terhadap beban lebih, digunakan fuse yang dipasang di dalam tangki. Fuse ini disebut weak link. Proteksi trafo terhadap gangguan internal menggunakan hubungan proteksi internal yang dipasang antara beliran primer dengan bushing primer.
 

- Completely self-protecting for secondary banking ( CSPB ) transformers

Completely self-protecting for secondary banking ( CSPB ) transformers mirip dengan CSP transformers, tetapi pada trafo jenis ini terdapat sebuah circuit breaker pada sisi sekunder, circuit breaker ini akan membuka sebelum weak link melebur.

Penggunaan Transformator Distribusi

 

Seperti yang telah dijelaskan diatas, penggunaan transformator pada sistem transminsi dan distribusi listrik digunakan untuk menyalurkan listrik sehingga tidak terjadi loses energi dalam proses penyaluran.

Pengertian Transformator Distribusi
Proses pembangkitan transmisi dan distribusi listrik - sumber gambar: en.wikipedia.org
Menaikkan tegangan listrik saat distribusi juga bertujuan agar tidak terjadi tegangan jatuh (voltage drop) yang dikarenakan jarak transmisi dan distribusi yang jauh antar saluran transmisi.

Manfaat penggunaan Transformator dalam transimisi dan distribusi listrik

 

    • Meminimalisir penurunan tegangan (voltage drop) pada proses transmisi dan distribusi listrik.
      • Mengurangi kehilangan energi listrik (loses) pada proses transmisi dan distribusi listrik karena semakin besar tegangan yang kita gunakan pada saat transimisi atau distribusi maka semakin kecil arus yang dilewati oleh jalur transmisi atau distribusi itu. sehingga panas yang dikarenakan arus listrik yang besar dapat kita kurangi.
        W = (0,24) I^2 . r . t 
        Dimana:
        W = Energi panas (kalori)
        I = Arus listrik (ampere)
        r = tahanan kabel (ohm)
        t = waktu (sekon) 

        • Penghematan penggunaan kabel karena seperti point nomor 2, semakin besar tegangan maka akan semakin kecil arus yang kita alirkan. Maka diameter kabel yang kita gunakan semakin kecil.